A.
HAKIKAT METODE BERCERITA
1.
Pengertian Metode Bercerita
Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu
kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan
pengetahuan kepada orang lain (Bacrtiar S Bachir:2005:10). Bercerita adalah
menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan, pengalaman atau sesuatu
kejadian yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang rekaan belaka.Metode
bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan
membawakan cerita kepada anak secara lisan.
2.
Unsur-unsur Metode Bercerita
Berdasarkan definisi tersebut,
cerita mengandung unsur-unsur sebagai berikut .
a. Tuturan,
yaitu upaya yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa, dan
kejadian.
b. Karangan,
yaitu upaya yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang,
kejadian, dan lain-lain, baik kisah nyata maupun rekaan.
c. Lakon
yang mewujudkan atau dipertunjukkan dalam gambar hidup, sandirawa, wayang dan
lain-lain.
3.
Tujuan Metode Bercerita
Tujuan bagi anak usia 4-6
tahun antara lain sebagai berikut:
a.
Memberikan informasi atau menanamkan
nilai-nilai sosial, moral dan keagamaan, pemberian informasi tentang lingkungan
fisik dan lingkungan sosial.
b. Anak mampu mendengarkan dengan seksama
terhadap apa yang disampaikan oleh orang lain.
c.
Anak dapat bertanya apabila tidak
memahaminya.
d. Anak dapat menjawab pertanyaan.
e. Anak dapat menceritakan dan mengekspresikan
terhadap apa yang didengarkan dan diceritakannya,sehingga hikmah dari isi
cerita dapat dipahami dan lambat laun didengarkan, diperhatikan, dilaksanakan
dan diceritakannya pada orang lain.
Adapun
tujuan bercerita sebagai program belajar TK adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan kemampuan dasar untuk
pengembangan daya cipta, dalam pengertian membuat anak kreatif, yaitu lancar,
fleksibel, dan orisinal dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah tangan dan
berolah tubuh sebagai latihan motorik halus maupun motorik kasar.
b. Pengembangan kemampuan dasar dalam
pengembangan bahasa agar anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan
lingkungan.
4.
Fungsi Metode Bercerita
Menurut Prof. Dr. Tampubolon,
1991:50, “Bercerita kepada anak memainkan peranan penting bukan saja dalam
menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa
dan pikiran anak”, dengan demikian, fungsi kegiatan bercerita bagi anak usia
4-6 tahun adalah membantu perkembangan anak. Dengan bercerita pendengaran anak
dapat difungsikan dengan baik untuk membantu kemampuan berbicara, dengan
menambah perbendaharaan kosa kata, kemampuan mengucapkan kata-kata, melatih
merangkai kalimat sesuai tahap perkembangannya, selanjutnya anak dapat
mengekspresikannya melalui bernyanyi, bersyair, menulis ataupun menggamar
sehingga pada akhirnya anak mampu membaca situasi, gambar, tulisan atau bahasa
isyarat. Kemampuan tersebut adalah hasil dari proses menyimak dalam tahap
perkembangan bahasa anak.
Rangkaian urutan kemampuan mendengar,
berbicara, membaca, menulis dan menyimak adalah sesuai dengan tahap
perkembangan anak, karena tiap anak berbeda latar belakang dan cara
belajarnya, untuk itu melalui bercerita guru diharapkan memahami gaya belajar
anak baik individual maupun secara kelompok dengan mengembangkan pembelajaran
terpadu dan tematik yang berpusat pada anak.
5.
Manfaat Metode Bercerita
Metode bercerita dalam kegiatan
pengajaran di TK mempunyai beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan
pendidikan TK antara lain:
a.
Untuk menanamkan kejujuran, keberanian,
kesetiaan, keramahan, ketulusan dan dan sikap-sikap positif yang lain dalam
kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah.
b. Dapat memberikan sejumlah pengetahuan sosial,
nilai-nilai moral, dan keagamaan.
c.
Kegiatan bercerita dapat memberikan
pengalaman belajar untuk berlatih mendengarkan.
d. Kegiatan bercerita dapat memberikan
pengalaman belajar yang unik dan menarik, serta dapat menggetarkan
perasaan, membangkitkan semangat dan dan menimbulkan keasyikan tersendiri maka
kegiatan bercerita memungkinkan mengembangkan dimensi perasaan anak.
e.
Untuk memberikan informasi tentang
kehidupan sosial anak dengan orang yang ada disekitarnya dengan bermacam
pekerjaan.
f. Dapat membantu anak membangun bermacam yang
mungkin dipilih anak dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak
kepada masyarakat.
g. Kegiatan bercerita dalam kaitan kehidupan
sosial anak dapat dipergunakan guru untuk menuturkan bermacam pekerjaan yang
ada dalam masyarakat yang beraneka ragam yang dapat menimbulkan sikap pada diri
anak menghargai bermacam-macam pekerjaan.
h. Melatih daya serap anak, artinya anak usia
dini dapat dirangsang, untuk mampu memahami isi atau ide-ide pokok dalam cerita
secara keseluruhan
i.
Melatih daya pikir anak, artinya anak
dapat terlatih untuk memahami proses cerita, mempelajari hubungan sebab
akibatnya termasuk hubungan-hubungan dalam cerita
j.
Melatih daya konsentrasi anak, untuk
memusatkan perhatiannya kepada keseluruhan cerita
6. Macam-macam Metode Bercerita
a) Membaca langsung dari buku cerita
b) Bercerita degan menggunakan ilustrasi gambar
dari buku
c) Menceritakan dongeng
d) Bercerita dengan menggunakan papan flannel
e) Bercerita dengan menggunakan media boneka
f)
Dramatisasi suatu cerita
g) Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan
7.
Bentuk-bentuk Metode Bercerita
Bercerita mempunyai beberapa bentuk
dalam penyajiannya agar anak tidak bosan dalam mendengarkan cerita dan juga
lebih bervariatif :
Bentuk-bentuk Metode bercerita
tersebut terbagi dua, yaitu :
a. Bercerita tanpa alat
peraga
Bercerita tanpa alat peraga adalah
bentuk cerita yang mengandalkan kemampuan pencerita dengan menggunakan mimik
(ekspresi muka), pantomin (gerak tubuh), dan vokal pencerita sehingga yang
mendengarkan dapat menghidupkan kembali dalam fantasi dan imajenasinya.
b. Bercerita dengan alat
peraga
Bercerita dengan menggunakan alat
peraga adalah bentuk bercerita yang mempergunakan alat peraga bantu untuk
menghidupkan cerita. Fungsi alat peraga ini untuk menghidupkan fantasi dan
imajenasi anak sehingga terarahsesuai dengan yang diharapkan si pencerita.
Bentuk bercerita dengan alat peraga terbagi dua, yaitu :
a. Alat peraga langsung
Alat peraga langsung adalah
alat bantu dengan menggunakan benda yang sebenarnya, misalnya : gambar pohon
dan lain-lain. Sebelum bercerita sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti :
a) Pencerita memperkenalkan dahulu alat peraga
langsung
b) Membantu memusatkan perhatian anak/
memperoleh kesan anak
c) Pergunakan pada waktu yang tepat, dan
d) Anak dapat menikmati alat peraganya
b. Alat peraga tidak langsung
Bercerita dengan menggunakan alat
tidak langsung adalah bentuk bercerita yang mempergunakan alat bantu tiruan
atau gambar-gambar. Alat tidak langsung terbagi atas beberapa jenis, yaitu :
a) Benda tiruan
b) Gambar-gambar yang terbagi atas gambar
tunggal dan gambar seni (biasa berbentuk buku atau gambar lepas)
c)
Papan planel
Membacakan buku cerita (story reading)
Membaca buku cerita adalah bentuk
bercerita dengan cara guru membacakan buku cerita. Tujuannya memupuk anak cinta
pada buku yang dapat berkembang kearah minat anak terhadap tulisan dan membantu
kemantangan untuk belajar membaca.
Adapun, syarat yang harus dipenuhi
oleh buku cerita adalah sebagai berikut :
a) Buku yang dipergunakan untuk story reading
berisi gambar-gambar dengan kalimat-kalimat pendek yang menjelaskan gambar
tersebut
b) Gambar-gambarnya berwarna, menarik, dan
cukup besar untuk dapat terlihat oleh semua anak
c) Tidak mengandung unsur yang dapat mengaburkan
arti gambar itu
d) Buku cerita mempunyai gambar depan yang
mencerminkan isi cerita didalamnya
e) Bahasnya sederhana, sesuai dengan daya
tangkap anak-anak
f)
Ceritanya sesuai dengan minat anak serta
tidak terlalu panjang
8. Syarat-syarat Cerita
Syarat-syarat cerita antara lain
sebagai berikut.
a. Sesuai dengan tingkat perkembangan dan
lingkungan anak-anak, tempat, dan keadaan.
b. Isi cerita harus bermutu pendidikan seperti
nilai moral dan tujuan pengembangan bahasa anak-anak.
c.
Bahasanya harus sederhana dan mudah
dimengeri anak-anak
d.
Memperhatikan daya kemampuan anak yang dibedakan berdasarkan usia, antara lain;
· Usia 3-4 tahun tahap kemampuan mendengarkan
cerita dari 7 s.d 10 menit.
· Usia 4-6 tahun tahap kemampuan mendengarkan
cerita dari 10 s.d 20 menit.
· Usia 5-6 tahun tahap kemampuan
mendengarkan cerita dari 20 s.d 25 menit.
9.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita
Kelebihannya antara lain:
a.
Dapat menjangkau jumlah anak yang relatif lebih banyak.
b.
Waktuyang tersedia dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien.
c.
Pengaturan kelas menjadi lebih sederhana.
d.
Guru dapat menguasai kelas dengan mudah.
e.
Secara relatif tidak banyak memerlukan biaya.
Kekurangannya antara lain:
a. Anak didik pasif karena lebih banyak
mendengarkan atau menerima penjelasan dari guru.
b. Kurang
merangsang perkembangan kreatifitas dan kemampuan siswa untuk mengutarakan
pendapatnya.
c.
Daya serap atau daya tangkap anak didik
berbeda dan masih lemah sehingga sukar memahami tujuan pokok isi cerita.
d. Cepat menumbuhkan rasa bosan terutama apabila
penyajiannya tidak menarik.
B. CARA MENSTIMULASI KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA
DINI MELALUI METODE BERCERITA
Kecerdasan linguistic (bahasa)
merupakan kegiatan yang sangat penting. Pernyataan ini didukung oleh pendapat
sejumlah ahli, bahwa diantara komponen
kecerdasan yang lain, kecerdasan
linguistiklah (bahasa) yang mungkin merupakan kecerdasan yang paling universal.
Cerita mendorong anak bukan saja
senang menyimak cerita, tetapi juga senang bercerita atau berbicara. Anak
belajar tentang tata cara berdialog dan bernarasi dan terangsang untuk
menirukannya.Kemampuan pragmatik terstimulasi karena dalam cerita ada
negosiasi, pola tindak-tutur yang baik seperti menyuruh, melarang, berjanji,
mematuhi larangan dan memuji.
Cara menstimulasi perkembangan
bahasa anak usia dini melaui metode bercerita dapat dilakukan melalui.
1. Piramida cerita yaitu suatu cara yang
bertujuan untuk
(1) memotivasi
anak untuk membaca cerita,
(2) untuk
mengembangkan kreatifitas anak,
(3) menuangkan
kembali isi cerita dengan bahasa yang sederhana,
(4) membangun
percaya diri anak,
(5) menuangkan
isi cerita dalam gambar sederhana. Piramida cerita ini dilakukan melalui
anak diminta mendengarkan cerita yang dibacakan oleh gurunya kemudian
anak diminta untuk menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan melalui
tulisan dan gambar dalam piramida cerita.
2. Grab Bag yaitu suatu cara yang bertujuan
untuk
(1) mengembangkan
kreatifitas berbahasa anak,
(2) memotivasi anak untuk membaca cerita. Grab Bag ini dilakukan
melalui anak diberikan macam-macam barang dalam sebuah kantong plastik hitam,
kemudian anak diminta untuk membuat cerita dari barang-barang yang terdapat
dalam kantong plastik.
3. Mencari harta karun (mencari kata-kata yang
dalam sebuah judul buku cerita), yaitu suatu cara yang bertujuan untuk
(1) koordinasi antara mata dan pikiran,
(2) membaca cepat,
(3) kerjasama,
(4) melatih ketelitian anak,
(5) memperbanyak kosakata anak. Mencari hata
karun ini dilakuan melalui anak diberikan kata-kata yang berhubungan dengan
sebuah judul buku cerita, kemudian anak diminta untuk menebak judul buku cerita
tersebut, setelah menemukan buku cerita, anak diminta untuk membacakan cerita
tersebut.
KESIMPULAN
Metode bercerita adalah Metode yang
diberikan secara lisan kepada Anak Usia Dini. Story Reading bisa berupa gambar
– gambar yang ada dalam bercerita, sehingga anak Lebih mudah untuk
berimajinasi.
Bercerita adalah menuturkan sesuatu
yang mengisahkan tentang perbuatan, pengalaman atau sesuatu kejadian yang
sungguh-sungguh terjadi maupun yang rekaan belaka.Metode bercerita merupakan
salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita
kepada anak secara lisan.
Demikian Makalah ini saya buat
dengan sebaik-baiknya, Sebagai penulis saya rasa masih banyak kekurangan,
kurang dan lebihnya saya mohon bimbingan dari pembaca.
( Dari berbagai Sumber )
No comments:
Post a Comment