KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana
ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA. Adapun yang kami bahas dalam makalah
sederhana ini mengenai Sistem Hormon.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui
berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai
hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah
sepatutnya kami berterima kasih kepada guru pengajar kami yang telah memberikan
limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih
amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami
yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang akan
datang.
Harap kami, makalah ini dapat menjadi track
record dan menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami juga
berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu sistem koordinasi pada manusia
adalah Hormon, dimana hormon merupakan getah yang dihasilkan oleh suatu
kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai
saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai kelenjar buntu/kelenjar
Endokrin.
Di dalam tubuh. Hormon berperan dalam mengatur
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap
stress serta tingkah laku. Oleh karena itu, hormon sangat dibutuhkan dalam
tubuh.
B. Rumusan
Permasalahan.
a.
Pengertian Hormon
b. Apakah fungsi Hormon ?
c.
Macam-macam kelenjar buntu ?
C. Tujuan
a.
Mengetahui apa itu hormon dan
fungsinya ?
b. Dapat mengetahui macam-macam kelenjar
buntu berdasarkan cara kerjanya, aspek macam dan letaknya
BAB II
PEMBAHASAN
(SISTEM HORMON)
A. Pengertian
Sistem Hormon
Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu
kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai
saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai Kelenjar Buntu atau Kelenjar
Endokrin.
Kata Hormon berasal dari kata “Hormaein” yang
berarti Memacu atau Menggiatkan. Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar. Bila kekurangan dapat
ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan mengakibatkan berbagai
gangguan kerja organ tubuh.
Sebagai komponen sistem koordinasi, Hormon
mempunyai hubungan yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas atau ketakutan
secara mendadak pada seseorang, disamping kerja sistem saraf juga dipengaruhi
oleh hormon. Ketika seseorang merasa ketakutan, maka dia akan lari menghindar
atau berusaha melawan terhadap penimbul rasa ketakutan itu sekuat-kuatnya.
misalnya dengan lari secepat-cepatnya. Pada Keadaan semacam ini maka hormon
adrenalin akan aktif, mempertinggi frekuensi denyut jantung dan memperkuat
denyutnya.
B. Fungsi
Hormon
Hormon memiliki fungsi yang sangat penting
yaitu untuk mengatur Homeostatis. Selain itu, hormon berfungsi untuk memacu
pertumbuhan, repsoduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
C.
Macam-macam Kelenjar Buntu
1. Macam-macam
kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu :
a) Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat,
misalnya hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
b) Kelenjar
yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin.
c) Kelenjar
yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan dan hormon
timus.
2. Kelenjar buntu berdasarkan aspek macam
dan letaknya.
a) Kelenjar
Hipofisis, terletak di dasar otak besar.
b) Kelenjar
Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.
c) Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak
gondok, letaknya di dekat kelenjar gondok.
d) Kelenjar
Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah lambung
(Ventrikulus).
e) Kelenjar
Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal.
f) Kelenjar
Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut,
sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam kelenjar
skrotum.
1. Kelenjar
Hipofisis
Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang
sela tursika di bagian tengah tulang baji. Hipofisis merupakan kelanjar buntu
terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan tulang
panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi seseorang.
Produksi hormon ini secara berlebihan di sebut
Hiperfungsi atau Hipersekresi. Hipersekresi pada masa pertumbuhan (remaja) akan
mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa, disebut Gigantisme.
Produksi hormon yang kurang dari normal
disebut Hipofungsi, mengakibatkan pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia
kerdil.
a) Lobi
Anterior atau lobi depan
Bagian ini
menghasilkan bermacam-macam hormon pengatur beberapa hormon lain, diantaranya :
1) Hormon Somatotrof (STH atau Growth Hormon),
kerjanya menstimulasi pertumbuhan tubuh, terutama Cakra Epifisis dari tulang
pipa. Kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan pertumbuhan raksasa atau
gigantisme. Bila kelebihan ini terjadi pada saat seseorang tidak tumbuh lagi
maka akan menyebabkan penebalan pada tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki.
Keadaan ini disebut akromegali. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan
kekerdilan dan kretinisme.
2) Luteotropic
Hormon (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk merangsang
kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
3) Thyroid Stimulating Hormon (TSH) atau
hormon treotrop berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar tiroid.
4) Adrenocarticotropic Hormon, (ACTH) atau
Hormon Adrenotropin, berfungsi untuk merangsang dan mengendalikan sekresi
kelenjar korteks adrenal.
5) Gonadotropic
atau Hormon Kelenjar Kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.
a. Folikel
Stimulating Hormon (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita. Hormon
ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau
ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk mempengaruhi proses
spermatogenesis.
b. Luteinizing
Hormon (LH) atau interstitial cell stimulating hormon (ICSH), terdapat pada
pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang ovulasi atau
pemasakan telur sel interstitial Leyding di dalam testis agar menghasilkan
testosteron.
c Lobi
Intermedia atau lobi tengah
Pada
manusia, bagian ini mengalami kemunduran atau rudimenter dan hormon yang
dihasilkan fungsinya belum jelas. pada katak, bagian ini menghasilkan hormon
Melanosit Stimulating Hormon (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam
mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin
pada sel-sel melanofora kulit.
d. Lobi Posterior atau Lobi Belakang
Bagian ini
menghasilkan beberapa macam hormon, yaitu vasopresin, petresin dan oksitosin.
vasopresin dan petresin berfungsi untuk mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan
oksitosin berperan untuk membantu proses kelahiran.
2. Kelenjar
Tiroid atau Kelenjar Gondok
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid
ada tiga macam, yang dua macam serupa, yaitu tiroksin dan triodotironin, serta
kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas, yaitu :
a. Mempengaruhi
metabolisme sel, proses produksi panas oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel
otak dan sel limfa.
b. Mempengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
c. Mempengaruhi
dalam mengubah tirosin.
Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi
atau Hipertiroidisme akan menyebabkan morbus basedowi, yaitu meningkatnya
pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (Eksoftalmus). Bila terjadi
pada anak-anak akan mengakibatkan gigantisme.
Bila
produksi Tiroksin terlalu rendah atau Hipertiroidisme, akan menyebabkan
terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem,
yaitu kegemukan (obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan manurun. Kekurangan
unsur yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan
gejala timbulnya gondok.
3. Kelenjar
paratiroid atau kelenjar anak gondok
Kelenjar ini terletak di sebelah dorsal
kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah Parathormon, berfungsi mengatur
pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar Ca ++ dalam darah lebih rendah dari normal,
Parathormon diekskresikan. Akibatnya, kalsium dalam tulang akan larut dan masuk
ke dalam darah berbentuk ion kalsium. Kelebihan produksi Hormon Parathormon
akan berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan
terjadinya endapan kapur pada ginjal, disebut batu ginjal. Kekurangan hormon
ini dapat menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
4. Kelenjar
Efifise
Kelenjar ini menghasilakn hormon yang
fungsinya belum jelas.
5. Kelenjar
Timus atau Kelenjar Kacangan
Kelenjar ini bertugas menimbun hormon
Somatotrop atau hormon pertumbuhan. Hormon
ini hanya berfungsi pada masa pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada
masa muda akan menyebabkan kekerdilan. Kelebihan hormon ini pada masa pertumbuhan
akan menunjukkan pertumbuhan raksasa. Bila setelah dewasa hormon ini tetap
berfungsi maka akan menyebabkan aromegali.
6. Kelenjar
Suprarenalis atau Kelenjar anak ginjal
Kelenjar ini sering disebut juga kelenjar
adrenal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian kulit atau bagian korteks dan
bagian dalam atau medulla.
Hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal adalah Hormon Adrenalin atau Epineprin.
Fungsi
Hormon Adrenalin, yaitu sebagai berikut :
a) Memacu
aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
b) Mengendurkan
otot polos batang tenggorork sehingga melapangkan pernafasan.
c) Mempengaruhi pemecahan glikogen
(Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.
7. Kelenjar
Langrhans
Kelenjar Langerhans atau Pankreas menghasilkan
hormon insulin yang berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk
mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot.
Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan
kencing manis atau diabetes mellitus. Insulin dan adrenal bekerja bersama
mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Pengeluaran
gula melalui ginjal menyebabkan kadar gula darah turun, badan menjadi lemas dan
lapar, sehingga penderita banyak makan. Pada penderita kencing manis juga
banyak membuang air seni, sehingga mudah terasa haus.
Banyaknya
glukosa yang dikeluarkan dan tidak dapat disimpan, memungkinkan perubahan
protein dan lemak tubuh menjadi glukosa. Metabolisme lemak menghasilkan senyawa
asam. Dalam jangka lama zat tersebut dapat merusak jantung dan ginjal. Agar
badan tetap sehat, penderita diabetes mellitus harus berolahraga dengan teratur
sesuai anjuran dokter.
8. Kelenjar
Usus dan Lambung
Kelenjar usus menghasilkan hormon skretin dan
kolesistokinin. Sedangkan kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin.
Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.
9. Kelenjar
Kelamin
Kelenjar kelamin mampu menghasilkan hormon dan
sel-sel kelamin. Kelenjar ini dibedakan atas kelenjar kelamin pria dan wanita.
a. Kelenjar kelamin pria (Testis)
menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan sel sperma. Di antara
androgen yang terpenting adalah Testosteron, yang berfungsi untuk :
1.
Mempertahankan proses spermatogenesis
2.
Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh Hipofisis.
b. Kelenjar kelamin perempuan (ovarium)
menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon perempuan yang meliputi estrogen dan
progesteron.
1. Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de
graaf
2. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum,
yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur. Fungsi progesteron,
yaitu :
a) Mengatur pertumbuhan ari-ari (plasenta)
b) Menghambat produksi FSH oleh Hipofisis
c) Pada ibu yang habis melahirkan progesteron
bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu.
d) Mengatur pertumbuhan endometrium dan
pembuluh darah dari dinding rahim.
HORMON
ESTROGEN DAN PROGESTERON DALAM TEKNOLOGI
Gerakan KB (Keluarga Berencana) yang
diprogramkan pemerintah antara lain merupakan usaha untuk menjarangkan
kelahiran dan membatasi ledakan penduduk. Salah satu cara adalah dengan
menggunakan hormon.
KB secara hormonal dilakukan dengan cara
meminum Pil KB. Pil tersebut merupakan hormon estrogen dan progesteron
sintetik. Hormon sintetik ini berpengaruh pada penebalan endometrium rahim dan
menghambat produksi LH (Luitinizing Hormon) dan FSH (Folikel Stimulating
Hormon) oleh Hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi, maka tidak akan
terjadi ovulasi (pemasakan sel telur). Akibatnya tidak mungkin terjadi
fertilisasi (pembuahan)
HUBUNGAN
HORMON DAN SARAF
Baik sistem hormon dan saraf berkaitan dengan
proses penyampaian informasi melali sinapsis listrik. Sedangkan pada sistem
hormon melalui zat kimia di sebut Neurotransmitter.
Kerjasama
antara sistem hormon dan sistem saraf antara lain tampak pada keadaan yang
menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak
oleh saraf tertentu pada Hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya Hipofisis
akan menghasilkan hormon antiaeuretika yang menghambat produksi urine.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata hormon berasal dari kata Hormon yang
berarti memacu atau menggiatkan. Jadi hormon adalah getah yang dihasilkan oleh
kelenjar buntu atau kelenjar endokrin dan langsung diedarkan oleh darah. Hormon
berfungsi untuk mengatur homeostatis, memacu pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme dan tingkah laku.
B. Saran
a. Diharapkan
agar siswa mampu memahami apa itu sistem hormon.
b. Dapat
mengetahui hubungan hormon dan saraf
c. Diharapkan kepada pembaca untuk memberi
kritikan dan saran untuk perbaikan makalah yang akan kami buat berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
nheyta.blogspot.com/.../sistem-hormon-pada-manusia.
http://adlisyahyusri.blogspot.com/
id.wikipedia.org/wiki/Hormon
biologi.ucoz.com/index/sistem_hormon/0-53
smakita.net/sistem-hormon
terima kasih ini sangat membantu
ReplyDeleteterima kasih juga, semoga bermamfaat
Delete