KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendakNya jualah makalah
sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA. Adapun yang kami bahas dalam
makalah sederhana ini mengenai Pencemaran Lingkungan.
Dalam penulisan makalah ini kami
menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami
mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah
sepatutnya kami berterima kasih kepada guru pengajar kami yang telah memberikan
limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami
yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi
kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di masa yang
akan datang.
Harap kami, makalah ini dapat menjadi
track record dan menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami
juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.
Penyusun
TENTANG LINGKUNGAN DAN PENCEMARANNYA
1.
Pendahuluan
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara.
Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.[1].
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran
lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja
dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari
berbagai bahan kimia termasuk logam
berat.
2.
Pencemaran
air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air
tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya
sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai
saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi
sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung
berapi, badai, gempa
bumi dll juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran.
Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan
sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber
air pribadi dan sumur)..
Tindakan manusia dalam
pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan
anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke
perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan.
Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke
perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang
disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku
air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan
sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya,
tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar
oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain,
seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering
digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk
terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan
terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
3.
Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber
alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara.
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang
mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas
dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1)
Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan
masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar
udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan
H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
2)
Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair
atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut
dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain
itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus,
serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut
merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari
pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya
dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih
sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr.
Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara
sehingga akan mencemari udara.
4.
Pencemaran
tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan
atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut
dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa)
dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan
tidak dapat diobati.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan
dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul
dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian
terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus
lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.
Tanah merupakan tempat
hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia.
Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir
sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah
juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah
padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam
(tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk
hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik
biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada
umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah.
Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas
tanah.
5. Pencemaran
suara
Pencemaran suara adalah keadaan dimana masuknya suara
yang masuk terlalu banyak sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran suara
cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian suasana[1]. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi
atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia[1]. Bunyi disebut bising apabila
inetensitasnya telah melampaui 50 desibel[1].
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh
banyak mesin industri, kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.
pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk
hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi
yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB)
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari –
hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi
pada era modern seperti sekarang ini banyak sekali alat – alat yang menggunakan
mesin yang berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan
earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara
merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di
rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC,
televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar
keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik
yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang
menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang
memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran,
atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
6. Dampak
Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran bahan bakar
minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya
kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini
akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan
menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap
dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas.
Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas
lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol,
juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat
menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal
dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi
berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub
sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh
terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk
manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan
pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus
menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan
itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya
terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem dan kehidupan manusia.
7.
Upaya
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah
dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi
pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang
sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai
atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan
menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap
juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu,
bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Selanjutnya, sampah
organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah
anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat
rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan
limbah industri
Limbah dari industri
terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah
terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan
demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat
racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
3. Penanggulangan
pencemaran udara
Pencemaran udara akibat
sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan
ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan
sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan
berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi
jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan
pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
PENUTUP
Demikian kliping yang berjudul “ Lingkungan dan Pencemaran “ini kami susun dan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam uraian artikel, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul artikel ini ini.
Kami berharap berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami baik dari kalangan pelajar ataupun dari kalangan pendidik sendiri demi sempurnanya artikel ini
Semoga artikel ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
www. Wikipedia.com / pencemaran/doc.
3.
http://ceriamu.bologspot.com/menjaga-lingkungan-dari-polusi/htpm
4. http://www.pastenet.com/a/dampak-buruk-dan-dampak-baik-suara-i.html
No comments:
Post a Comment