Thursday, April 23, 2015

Staffing Dalam Lembaga Pendidikan



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang  Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Staffing Dalam Lembaga Pendidikan”
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Staffing dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
I.1.        Latar Belakang
            Di era globalisasi ini, kehidupan manusia terus berkembang, dulu untuk memasak harus mencari kayu, sekarang untuk menghidupkan api tinggal memutar kompor,kemajuan tersebut tidak menghilangkan hal-hal yang masih urgen dalam kehidupan masayrakat,karna hal-hal itu sangatlah penting bagi kehidupan bermasayrakat,
Lembaga merupakan orgnisasi atau sekumpulan orang dalam ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Lembaga merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam proses menetepkan tujuan tersebut. Dalam suatu lembaga agar tujuan tersebut bisa tercapai maka diperlukan manajeman yang baik
Manajemen adalah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak  berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang dimaksud sumber disini adalah orang-orang. alat-alat, media,bahan-bahan, uang dan sarana.semua diarahkan dan diordinasikan agar terpusat untuk menyeleseikan suatu tujuan.
II.2       Rumusan Masalah
Yang menjadi Rumusan permasalahan dalam makalah ini adalah :
1          Pengertian staffing
2          Perencanaan Pegawai
3          Perencanaan Sumber Daya Manusia
4          Komitmen Pegawai
BAB II
PEMBAHASAN
II.1       Pengertian staffing
            Staffing atau asembling resources, termasuk kegiatan organisasi yang sangat penting karena berhubungan dengan penempatan orang dalam tugas atau kewajiban tertentu yang harus dilakukan,pelaksanaan penempatan orang berkaitan dengan manajemen personal, oleh sebab itu, hal-hal yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
1.    Penentuan jenis pekerjaan
2.    Penentuan jumlah orang yang di butuhkan
3.    Penempatan personal sesuai dengan keahliannya
4.    Penentuan tugas, fungsi, dan kedudukan pegawai
5.    Pembatasan otoritas dan tanggung jawab pegawai
6.    Penentuan hubungan antara unit kerja
7.    Penentuan tenaga ahli
8.    Penentuan gaji upah,dan insentif pegawai yang berkaitan dengan bagian keuangan
9.    Penentuan masa jabatan,  mutasi, pensiun, dan pemberhentian pegawai
            Staffing dalam lembaga pendidikan merupakan proses manajemen struktural dan merupakan sistem yang komponen-komponennya secara keseluruhan saling berhubungan. struktur-struktur dalam organisasi merupakan tim yang terorganisasi dan membentuk suatu kinerja terpadu.pada setiap tim terdapat pemimpin yang mempertanggung jawabkan keseluruhan struktur organisasi,
            Di lihat dari penempatan staf organisasi, menurut indra johannes (2007) struktur yang terdapat dalam organisasi atas beberapa jenis berikut:
1.    democratic decentralized
2.    controlled decentralized
3.    controlled centralized
Dari sistem staffing dalam struktural organisasi yang telah di kemukakan diatas,dapat di pahami adanya manajemen dengan pendekatan struktur mempertimbangkan level dan kedudukan ataupun jabatan tertentu,akan tetapi yang banyak di gunakan dalam manajemen struktural adalah struktur yang mengikuti organisasi yang mengikuti tingkatan-tingkatan kedudukan tertentu,pembagian tugas dilakukan sesuai wewenang dan tanggung jawab strukturnya masing-masing dengan demikian mementingkan makna struktural dalam arti unit kerja,jabatan atau posisi, tugas dan segala tanggun jawab yang di pikulnya masing-masing oleh pejabat struktural.
            Manajemen staffing menurut David Evans(1981:241)memiliki ciri-ciri berikut:
1.         tugas individu yang jelas
2.         jabatan yang jelas
3.         wewenang dan tanggug jawab yang jelas
4.         deskripsi tugas dan kegiatan yang jelas, setiap tugas dijelaskan sesuai dengan sfesifikasinya yang menjelaskan secara terperinci bagi petugas masing-masing
5.         hubungan antar unit kerja dan hubungan antar tugas yang jelas
dalam staffing, posisi personal dalam organisasi ditetapkan menurut urutan masing-masing secara sistematis,setiap struktur dikenal dengan istilah tertinggi dan terendah,jabatan tertinggi dan terendah,serta insentif dan tunjangan  dan tunjangan tertinggi dan terendah.
II.2     Perencanaan Pegawai
            Perencanaan pengadaan pegawai yang intinya untuk meneliti dan memperoleh pegawai dilakukan dengan tahapan berikut:
1.         Tahap analisis beban kerja
2.         Tahap analisis tenaga kerja
            Melakukan analisis jabatan , untuk menentukan;
1.    Sifat dan keadaan pekerjaan
2.    Sikap dankecakapan pemangku jabatan
            Pada umumnya,analisis jabatan disebut sebagai suatu upaya membuat uraian pekerjaan hingga dapat diperoleh keterangan untuk menilai jabatan,hasil analisis jabatan ini adalah:
1.         Deskripsi jabatan,yaitu pernyataan yang meliputi tugas,wewenang,tanggung jawab
2.         Spesifikasi jabatan,yaitu pernyataan yang menunjukkan kualitas dan persyaratan minimal bagi pegawai yang di terima.
            Staffing yang berhungan dengan perencanaan pegawai, pegawai dapat diperoleh dari dalam atau dari luar lembaga,untuk dari luar dapat diperoleh dari lembaga pendidikan dari luar, adapun yang berasal dari dalam lembaga,misalnya promosi pegawai,umumnya penarikan dan seleksi pegawai baru dapat di lakukan sebagai berikut:
1.    Pemasukan lamaran
2.    Penerimaan lamaran
3.    Pengisian formulir lamaran
4.    Tes
5.    Wawancara
6.    Pemeriksaan CV
7.    Pemeriksaan kesehatan
8.    Penempatan
Setelah calon pegawai di nyatakan lolos dari beberapa tes sleksi,dan positif di terima,langkah selanjutnyanya mengadakan penempatan calon pegawai sesuai dengan posisinya,dalam penempatan ini ada beberapa hal yang bisa di lakukan,diantaranya:
1.         Pengenalan dan orientasi
2.         Pelatihan dan pengembangan
Latihan dan pengembangan dapat di lakukan dengan cara:
1.    On the job training, (pelatihan yang di lakukan di dalam perusahaan tsb)
2.    Off the job training, (pelatihan yang dilakukan di luar perusahaan dengan bantuan pihak lain)
II.3                   Perencanaan Sumber Daya Manusia
Penataan staf (staffing) merupakan cara pengolaan sistem sumber daya manusia agar kariawan dapat dimanfaatkan secara efektif. Penataan staf merupakan salah satu fungsi manajeman yang berkaitan dengan identifikasi tingkat kebutuhan karyawan.,penarikan,seleksi, pendidikan dan pelatihan, penilaian, dan penigkatan profesinalisme karyawan.
Kariawan yang baik adalah suatu aset organisasi seperti halnya aspek yang lain oleh karenanya organisasi harus dilindungi dan mangembangkan mereka.[1] Pada perusahaan yang besar, bagian yang bertanggug jawab dan berfungsi mengelola urusan sumber daya manusia ini adalah biasanya dikenal pada bagian personalia. Namun untuk perusahaan kecil-kecilan yang karyawannya dibawah10 orang seperti industry rumah tangga dan lainnya pengolaan karyaawan ini langsung ditangani oleh sang direktur atau bosnya.
Pada dasarnya fungsi bagian personalia adalah merencanakan konsep perekrutan, pengembangan dan penigkatan kualitas sumber daya manusia yang diperlukan oleh perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang menyangkut peraturan-peraturan tenaga kerja, kualisifikasi, perekrutan, pengembangan karir, darimulai pengiriman tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan- pelatihan hinga malanjutkan studi, program insentif maupun bonus bagi tenaga kerja,dan lain-lainya merupakan fungsi utama personalia ini.[2]
Personalia organisasi pendidikan mencakup para guru, para pegawai, para wakil siswa atau mahasiswa. Wakil siswa ini dimasukkan dalam personalia organisasi pendidikan sebab mereka ikut berpartisipasi dalam menjaga kelangsungan dan meningkatkan aktivitas pendidikan      
Perencanaan adalah proses penentuan rencana atau program kegiatan,definisi klasik menyatakan bahwa perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan masa depan,
            Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapat dan memelihara kualisifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi  perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Ada beberapa pendekatan dalam perencanaan pendidikan antara lain,ialah pendekatan tuntutan social ketenagakerjaan, biaya keuntungan,ekonomi,dan sebagainya. Perencanaan personalia terutama menyangkut pendekatan ketenaga kerjaan.sebab itu pembahasan perencanaan inimemakai pendekatan ketenaga kerjaan.
Perencanan personalia mencakup jumlah dan jenis keterampilan ataukeahlain orang, ditempat kan paada pekerjaan yang tepat, pada waktu tertentu, yang dalam jangka panjang memberikan keuntungan bagi individu dan organisasi.
Komponen-komponen perencanaan dalam segi personalia ialah tujuan, perencanaan organisasi, pendataan personalia, menafsirkan kebutuhan personalia, dan program tindakan. Tujuan perencanaan sudah tentu mencakup menentukan kompotensi-kompotensi beserta jumlahnya masing-masing,dan cara menempatkan yang benar dalam jangka waktu yang tertentu. Atau dapat juga tujuan itu hanya terbatas kepada usaha pemenuhan tenaga, peningkatan kompetensi dan penempatan yang benar sebagai masalah yang harus diselesaikan oleh manejer pendidikan sesuai dengan uraian diatas.
Pendataan personalia ialah pengumpulan data personalia dalam lembaga pendidikan dan menganalsisnya biasanyauntuk jangka waktu satu tahun.informasi ini kemudian dibandingkan dengan informasi personalia pada organisasi yang sejenis. Perbandingan ini memberikan gambaran kepada para manejer tentang bagaimana keadaan personalia organisasinya, serta bagian mana personalia itu perlu ditambah dan ditingkatakan kemampuannya.
Sesudah kebutuhan personalia ditafsirkan atau ditentukan barulah menentukan program tindakan,ialah suatu program untuk membuat rencana tadi dapat secara tepat dilaksanakan. Program itu berisi keterampilan dan pendekatan yang dipakai untuk mewujudkan tujuan perencanaan personalia, sementara itu organisasi tetap berjalan seperti biasaDalam perencanaan terdapat hal-hal penting yang harus di perhatikan terutama berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia,yaitu sebagai berikut:
1.         Analisis jabatan
2.         Sumber-sumber   dan cara mendapatkan tenaga kerja
3.         Sleksi pegawai
4.         Pelatihan pegawai
            Dalam perencanaa personalia ada beberapa hal yang harus diproses yaitu,
A.           Rekratmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen adalah upaya untuk perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah dietapkan dalam perencanaan tenaga kerja. Rekrutmen dapat dilakukan melalui pemasangan iklan dalam media massa, pengajaun permuhonan pada institusi-institusi pendidikan, dan lain-lain. Seleksi adalah upaya intruk memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat kualifikasi dari sekian banyak pendaftar atau calon tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan dari roses rekrutmen.penempatan adalah proses pemilihan tenaga kerja yangdisesauikan dengan kualisifikasi yang dipersyaratkan serta menempatkanya pada tugas yang telah ditetapkan.
Rekrutmen dapat dibagi pada 2 jenis yaitu:
1.         Rekrutman internal
Rekrutmen internal adalah proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang dibutuhkan dengan memmpertimbangkan tenga kerja yang sudah ada atau yang sudah dimilki oleh perusahaan.
Dengankata lain rekrutmen internal adalah proses memperoleh tenaga kerja yang diperoleh dari sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh perusahaan. Bentuk dari rekrutmen internal tersebut dapat berupa rotasi atau penempatan tenaga kerja pada tingkatan manajemen yang sama namun berbeda depertemen atau bagian, dapat juga berupa promosi yaitu berupa penempatan tenaga kerja yang ada kejabatan yang tingkatan mnajemennya lebih tinngi.
2.         Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen eksternal adalah perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu yang diperolehnya dari luar perusahaaan,atau sering kali dinamakan dengan nama outsurcing.
Upaya yang dapat dilakukan mendapatkan tenaga kerja ini yaitu dapat melalui iklan dimedia massa, inyterview dikampus-kampus,atau melalui agen penyaluran tenaga kerja tertentu. Kelebihan dari rekrutmen eksternal ini adalah bahwa perusahaan mungkin memiliki peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang lebih baik dari apa yang dimiliki saat ini, atau memperoleh tenga kerja yang akan membawa semangat baru yang akan berdampak positif  bagi perusahaan.keterbataasan dalam rekrutmen eksternal ini adalah dalam hal adaptasi tenaga kerja terhadap rekrutmen iksternal ini
B.           Proses Seleksi Sumber Daya Manusia
Seleksi sumber daya manusia adalah uapaya untuk memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat kualisifikasi dari sekian banyak pendaftar atau calon tenaga kerja yangdimiliki oleh perusahaan
Seleksi ini merupakan langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan setelah perusahaan menetapakan jenis rekrutman yang akan dilakukan, apakah internal maupun eksternal.
Hal-hal yang biasanya dilakukan perusahaan terkait dengan proses seleksi yaitu:
a)      Seleksi administrasi
b)      Seleksi kualifikasi
c)      Seleksi sikap dan perilaku

C.        Penilaian Sumber Daya Manusia
Tujuan dari suatu penilaian adalah meningkatkan kecakapan seseorang untuk meningkatkan pelaksanaan niali tambah, mengindentifikasi kesulitan yang membatasi peningkatan ini, dan menyetujui suatu rencana untuk mencapai peningkatan yang telah diproyeksikan.
Penting untuk ditegaskan bahwa efektivitas dari suatu penilaian itu sepenuhnya tergantung pada keahlian si penilai. Prosedur-prosedur itu dapat membantu atau merintangi di dalam prose itu, tetapi  factor utamanya adalah kemampuan frofesional paramenejer dan supervisor yang melaksanakan penilaian itu.[9]
Penilaian dilakukan secara sistimatis terhadap perfoman personalia dan potensi mereka untuk berkembang. Penilaian performan mencaakup prestasi kerja, cara bekerja, dan pribadi mereka. Sedangkan penilaian terhadap potensi untuk berkembang mencakup kerativitas dan hasil belajar atau kemampuan mengembangkan profesi/kariar
Kreativitas seseorang bisa dilihat dalam aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Orang yang kreatif ialah yang tidak puas hanya dengan kegiatan-kegiatan rutin, ia sering berinisiatif melakukan sesuatu yang belum pernah ada dilingkungan kerjanya,ia juga sering mengemukakan ide-ide yang baru.
D.        Peningkatan profesionalisme sumber daya manusia     
Untuk menjadi tenaga  yang professional sumber daya manusia diharapkan memilik satu bidang keahlian yang diperoleh dari belajar secara formal, menekankan layanan dalam bekerja bukan keuntungan materi, kode etik, sebagai anggota organisasi profesi dan mendapatkan izin untuk melakukan tugas. Dalam bidang pendidikan yang dapat dikatakan tenaga professional ialah Dosen, guru yang sudah memiliki kopetensi yang tepat, dan petugas ahli di kantor-kantor pendidikan yang memiliki ijazah administrasi pendidikan.
Petugas professional itu harus dapat dan diberikan kesempatan belajar lagi baik secara formal maupun informal, agar keahlian mereka tidak ketinggalan oleh lajunya perkembangan ilmu dan pengetahuan lainnya. Mereka dibenarkan hanya ditekankan untuk bekerja secara rutin saja demi lancer jalannya roda organisasi. Sebab hal seperti ini akan mempercepat kematian organisasi itu.
II.4       Komitmen Pegawai
           Komitmen pegawai lembaga pendidikan sangat di butuhkan guna mempertahankan kualiatas lembaga pendidikan dan eksistensinya.tanpa komitmen yang jelas dan tegas, lembaga pendidikan akan bangkrut, komitmen pegawai lembaga pendidikan sama dengan komitmen organisasi. Ada dua pendekatan dalam merumuskan definisi komitmen dalam berorganisasi
Pertama, melibatkan usaha untuk mengilustrasikan bahwa komitmen dapat muncul dalam berbagai bentuk,maksudnya arti dari komitmen menjelaskan perbedaan hubungan antara anggota organisasi dan entitas lainnya (salah satunya organisasi itu sendiri)
Kedua, melibatkan usaha untuk memisahkan di antara berbagai entitas individu yang berkembang menjadi memiliki komitmen terhadap lembaga (Meyer&Allen,1997)
         Pemahaman terhadap makna komitmen organisasi dapat pula berdasarkan pembedaan atau pendekatan berdasarkan sikap atau pendekatan berdasarkan tingkah laku (Mowday,Porter&Steers,1982;Salancik;Scholl;Staw dalam Meyer&Allen,1997). Pembedaan yang lebih tradiisional ini memiliki implikasi tidak hanya pada definisi dan pengukuran komitmen,tetapi pendekatan juga yang di gunakan dalam berbagai penelitian perkembangan dan
            Lembaga pendidikan harus melakukan pemberdayaan komitmen para pegawainya,pemberdayaan yang dapat di kembangkan untuk mempekuat komitmen menurut Sharaf Khan dalam Rokhman (1997) adalah sebagai berikut:
1.    Lama bekerja (time)
2.    Kepercayaan(trust)
3.    Rasa percaya diri(confident)
4.    Kredibilitas(credibility)
5.    Pertanggung jawaban(accountability)

BAB III
PENUTUP
III.1.     Kesimpulan
Staffing merupakan kegiatan organisasi yang sangat penting karena berhubungan dengan penempatan orang dalam tugas dan kewajiban tertentu yang harus di lakukan.
    .       Perencanaan pegawai yang intinya untuk meneliti dan memperoleh pegawai di lakukan dengan tahapan
1.    tahap analisis beban kerja
2.    tahap analisis tenaga kerja
analisi  jabatan untuk menentukan
1.         sifat dan keadaan pekerjaan
2.         sikap dan kecakapn pemangku jab
    .       Perencanaan adalah proses untuk penentuan rencana atau program kegiatan,definisi klasik menyatakan bahwa perencanaan  pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan di kerjakan masa depan
    .       Pegawai lembaga pendidikan sangat di butuhkan guna mempertahankan kualitas lembaga pendidikan dan eksistensinya. Tanpa komitmen yang jelas dan tegas,lembaga pendidikan akan bangkrut,komitmen pegawai lembaga pendidikan sama dengan komitmen organisasi.
III.2      Saran
Dalam pembahasan makalah ini pemakalah menyadari bahwa masih banyak kekurangan disana sini disebabkan adanya kekuranagan ilmu yang pemakalah miliki dan sumber yang pemakalah dapatkan.oleh sebab itu pemkalah mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca, terutama ibu dosen yang bersangkutan.atas kritikan dan sarannya pemkalah ucapkan banyak-banyak terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
en.wikipedia.org/wiki/Staffing
unistand.blogspot.com/2014/staffing.html
gudang-arti.blogspot.com/2011/11/manajemen-staffing.html
management-life.blogspot.com/2012/06/staffing-msdm.html

No comments:

Post a Comment